
Football5star.com, Indonesia - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade menjelaskan pihak berwenang lamban dalam menangani kasus pengaturan skor. Perangkat terkait bersikap lamban dalam menindaklanjuti permasalahan yang ada.
Padahal menurutnya, pelaku yang selama ini dicari-cari sudah jelas dan mudah dicari. Gede juga menambahkan, tindakan yang diambil harus menimbulkan efek jera kepada pelaku agar hal serupa tidak terulang kembali.
"Malingnya sudah mengaku tapi tidak ditangkap. Kalau tidak diusut tuntas, semua upaya akan jalan di tempat. Selama ini memang tidak pernah ada hukuman yang menimbulkan efek jera. Saya tidak setuju, silahkan dituntaskan," paparnya dalam diskusi yang berlangsung di Waroeng Mie Aceh, Kemang Timur, pada Jumat (30/11) sore.
[caption id="attachment_162012" align="aligncenter" width="741"]

Isu soal pengaturan skor kembali mencuat di sepak bola Indonesia. Lagi-lagi liga kasta bawah menjadi "tumbal" dalam praktek haram ini. Kali ini, pertanginan antara PSMP Mojokerto Putra dan Aceh United yang menjadi muaranya.
Kecurigaan akan adanya pengaturan skor mencuat ketika pemain PSMP, Krisna Adi, gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-87. Saat itu, PSMP akan lolos ke semifinal dengan hasil imbang yang bisa terwujud jika eksekusi Krisna berhasil.
"Praktek perngaturan skor di Indonesia sudah biasa akan tetapi sulit dibuktikan keberadaannya. Diskusi seperti ini harus diperbanyak sehingga terus menjadi isu dan pelakunya merasa takut jika ingin melakukan," tambahnya.
"Masyarakat harus mendapat edukasi sehingga kita semua bisa mengawasi prosesnya. Tekanan dari media pun bisa menjadi senjata untuk menekan praktek ini," tutup Gede.
Gede: Tersangka Pengaturan Skor Tinggal Ditangkap
#GedeWidiade #Liga1 #PengaturanSkor #PSSI
Komentar
Posting Komentar