

Pernyataan tersebut tidak hanya ditujukan Pallotta kepada suporter garis keras – atau biasa disebut Ultras – Roma saja, tapi untuk semua fans di Italia. Ia tak tahan dengan masih banyaknya kerusuhan yang terjadi antarpendukung di Serie A.
“Apa yang ingin saya katakan adalah bagaimana membuat pertandingan menjadi besar, tapi mereka tidak hidup dan mati. Apa yang terjadi sekarang dengan Sean Cox di Liverpool, itu soal hidup dan mati dan pengaruh pada keluarganya,” kata Pallotta seperti dikutip Football5star.com dari Football Italia, Minggu (29/4/2018).
“Saya benar-benar tidak bisa menerima kejadian itu. Perbuatan tersebut sangat mengecewakan saya dan AS Roma, apalagi dilakukan oleh orang-orang bodoh,” ia menambahkan.
[caption id="attachment_120222" align="alignleft" width="300"]

Kendati demikian, Pallotta ingin fans Roma kembali memadati Stadion Olimpico untuk leg kedua melawan Liverpool. Ia berharap kehadiran Curva Sud mampu memberikan pemain kekuatan lebih untuk mengulang comeback saat mengalahkan Barcelona.
“Curva Sud satu-satunya alasan kami mengembalikkan keadaan melawan Barcelona. Mereka sangat hebat, tapi harus diakui jika beberapa kejadian di luar lapangan memang sangat konyol,” imbuh pengusaha keturunan Amerika tersebut.
“Sekarang saatnya fans-fans Roma dan Italia khususnya untuk berubah. Ini sudah sering terjadi dan jika terus berulang, itu bisa menghancurkan sepak bola,” tutupnya
Presiden Roma: Sikap Ultras Bisa Hancurkan Sepak Bola
#ASRoma #JamesPallotta #Liverpool #UltrasCurvaSud
Komentar
Posting Komentar