
Football5star.com, Indonesia – Bek kiri FC Bayern Muenchen, Philipp Lahm, menolak menjadi eksekutor pada laga semifinal DFB Pokal kontra Borussia Dortmund seandainya pertandingan berlanjut ke babak tos-tosan.
Hal itu lantaran Lahm masih trauma dengan pengalaman menyakitkan pada 2015. Saat itu, Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund juga bersua pada babak semifinal yang harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Phillip Lahm menjadi salah satu eksekutor Die Roten, tetapi dia gagal melakukannya. Bayern kalah 0-2 dan gagal lolos ke final.
Sebaliknya, Bayern justru berjaya pada final DFB Pokal 2016. Bersua lawan yang sama, tim asal Bavaria tersebut menang pada babak tos-tosan dan meraih double winner: Bundesliga dan DFB Pokal.
"Saya masih teringat kegagalan tersebut. Karena itu saya lebih suka menjadi penonton kalau kami harus melewati babak penalti lagi," tuturnya.
Lahm tetap berambisi menang sehingga tidak perlu menyelesaikan pertandingan lewat adu penalti.
"Trofi DFB Pokal akan menentukan apakah musim kami berjalan dengan baik atau tidak. Kami akan gagal kalau tampil tanpa motivasi," ujar eks kapten tim nasional Jerman tersebut.
Bayern perlu memelihara peluang meraih gelar Bundesliga dan DFB Pokal guna mengulangi prestasi tahun lalu.
Terlebih, mereka juga baru saja tersisih dari perempat final Liga Champions oleh Real Madrid.
Philipp Lahm Trauma Eksekusi Penalti
#BayernMuenchen #Bundesliga #PhilippLahm
Komentar
Posting Komentar